Penulis: Toru (토오루)
Setelah perkenalan singkatku dengan reporter terpilih lainnya, Minho membuka pintu kafe dan masuk.
Tada~
Iringan musik yang tepat untuk menggambarkan saat itu adalah ”Almost Paradise” oleh T-Max!. Aku hampir merasa mendengar lagu itu saat Minho
memasuki kafe dan berjalan menuju kami!
Dia SANGAT tinggi – 187 cm. Karena dia kurus, maka dia terlihat makin tinggi. Kulitnya memiliki warna coklat yang sehat. Minho punya hidung yang bagus tapi yang paling
menarik perhatianku adalah mata indahnya~ Sangat besar dan sungguh
indah layaknya mata sapi dengan gen yang baik….
Jari-jarinya sangat panjang dan indah- jika dibandingkan jariku terlihat sangat pendek dan gemuk. Selain itu suaranya terdengar saaaangat merdu, seperti ”Candy to My Ears” (lagu
yang dinyanyikan Baek Ji Young dan Taecyeon ”2PM”).
Setelah Minho dan reporter saling mengucapkan salam, kami mengambil foto bersama. Ketika ditanya apa saja yang telah dia lakukan akhir-akhir ini, dengan bercanda dia bilang, “Aku
sedang bertapa di rumah”. Ketika ditanya tentang perannya sebagai Jeon
Jinho, dia bilang “Jinho orang yang gila kebersihan, berhati dingin,
berfikir rasional dan tertutup.”.
Ketika seseorang bertanya apa yang telah dia persiapkan untuk memerankan karakter itu, dia menambahkan ”Karena dia adalah seorang arsitek profesional, aku sedang mempelajari
arsitektur dan akhir-akhir ini sering olahraga.”.
Dia bilang dia tidak terlalu banyak latihan sebagai homoseksual, karena perannya di drama bukan seorang homoseksual. Dia sangat terkejut ketika membaca judul artikel di portal
Korea tentang drama barunya ”Lee Minho bertransformasi menjadi seorang
homoseksual” atau sesuatu seperti itulah.
Minho bilang dia membaca novelnya baru setengah saja karena dia takut TERJEBAK dalam karakter novel tersebut, seperti yang telah dia alami dengan BOF! Dia berharap bisa menciptakan
karakter Jinho sesuai dengan penggambarannya sendiri.
Aku sepertinya memahaminya, memikirkan kalau karakternya sebagai Gu Junpyo mungkin saja akan berkurang jika dia mempelajari dan menganalisis terlebih dahulu peran itu dengan cara
melihat dulu versi Jepang, Taiwan dan buku komik aslinya dan lain-lain.
Dibawah ini adalah jawaban-jawaban Minho atas pertanyaan yang ditanyakan oleh reporter.
Q: Jika teman baikmu ternyata homoseksual dan kemudian jatuh cinta padamu?
Seandainya insiden tidak menguntungkan itu terjadi (”semua orang tertawa*) dan jika dia mencintai orang lain, aku tidak keberatan punya teman seorang
homoseksual sebagai sahabatku. Tapi jika dia mencintaiku, aku akan
menjaga jarak. Aku masih berteman dengan dia, tapi tidak akan sama
seperti sebelumnya.
Q: Bagaimana kalau kamu dilahirkan sebagai artis wanita?
Aku sering dilontarkan pertanyaan seperti itu, tapi sebenarnya aku tidak ingin dilahirkan sebagai wanita *tertawa kecil*.. Ada terlalu banyak hal yang
harus diurus, seperti memakai riasan tiap hari (tiba-tiba ada seseorang
yang bertanya padanya ”Bukankah kamu masih harus memakai riasan tiap
hari?” dan dia menjawabnya begini ”Aku tidak harus melakukan itu –
penata rias yang melakukan itu padaku.” *semua orang tertawa*).
Wanita harus selalu menjaga penampilanya dan harus berhati-hati pada aspek-aspek tertentu. ”KARENA mereka adalah wanita.” Tapi tetap saja jika AKU HARUS terlahir
sebagai wanita, khususnya seorang aktris, aku ingin lahir sebagai artis
seperti ”Marlyn Monroe”, sebuah ikon negara atau kalau di Korea itu
seperti ”Kim Hyesu”, yang merupakan orang yang kuat dan percaya diri,
tidak berpura-pura. Jika aku seorang wanita, aku ingin hidup seperti
mereka, memberi dampak yang besar pada masyarakat.
Dia banyak membicarakan tentang para penggemarnya dan sepertinya sungguh menghargai mereka. Tentang semua penggemar dalam dan luar negeri yang mendukungnya, tentang penggemar
yang melakukan donasi untuk Haiti, dan juga mengenai fakta bahwa banyak
penggemarnya yang memikirkan kehidupan pribadinya dan tidak menguntit
dan berkeliaran terus ke sekitar rumahnya.
Dia sepertinya tahu semua gambar photoshop “Personal Taste” di website dan panggilannya seperti “Binggu” atau “Sah-oh-Jung” (dinamai oleh beberapa DC gall-ers). Hal ini
membuatku berfikir kalau dia mengunjungi situs penggemarnya dari waktu
ke waktu!
Dia bilang dia tidak terhina dengan panggilan tersebut, malah memikirkannya sebagai panggilan yang lucu, biasa dan ramah. (Aku rasa itu adalah karakter orang linglung di
beberapa komedi Korea, karena Minho punya senyum seperti anak kecil yang
natural, terkadang beberapa fans memanggilnya ‘Binggu”)
Hal yang membuatnya sangat terkesan adalah bermacam-macam gambar photoshop yang dibuat penggemar ketika dia terpleset di “red carpet Baeksang Film Festival tahun 2009”. Dan yang
membuatku kaget adalah salah satu dari reporter yang terpilih di
interview ini adalah fotographer yang melihat kejadian itu dan mengambil
foto tersebut!!
Hal yang membuatku sangat terkesan tentang Minho adalah mengenai filosofi-nya soal “akting”. Dia menyebutkan,
Hal terpenting dalam akting seharusnya adalah menjadi “Nyata dan Sungguh-Sungguh. Aku harus sungguh-sungguh memahami apa yang memotivasi aku untuk mengatakan
beberapa kalimat dan tujuan/maksud apa yang harus aku miliki untuk
mengatakan suatu kalimat, dll. Memahami dan menyelami diriku ke dalam
karakter dengan benar adalah hal paling penting dalam akting.
Secara keseluruhan, dia memberiku kesan sebagai orang dewasa untuk orang seumurnya. Ketika waktu sudah lewat satu jam, dia diberi pertanyaan terakhir mengenai targetnya.
Dia bilang, “Ketika aku tambah tua, katakanlah di umur 30-an, aku ingin dihormati oleh aktor junior sebagai aktor hebat. Tapi di atas semua itu, sebagai seseorang, aku ingin
diingat sebagai orang yang manusiawi.
Kesimpulanku tentang aktor Lee Min Ho adalah dia punya pemikiran yang menarik begitu juga dengan penampilan visualnya yang berdaya tarik magnet.
Penerjemah bahasa Inggris: YK88@soompi.
sumber: minoz-indonesia